Bebasan Jawa Lengkap

Bebasan Jawa Lengkap : Pengertian dan Contoh kalimat

Zinergi.id – Bebasan Jawa Lengkap : Pengertian dan Contoh kalimat. Bebasan Jawa Lengkap merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang patut kita banggakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang Bebasan Jawa Lengkap, mulai dari sejarahnya hingga bagaimana cara menjaga kelestariannya. Kita juga akan membahas tentang nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalam Bebasan Jawa Lengkap, serta bagaimana kita dapat memperkenalkannya kepada generasi muda. Mari kita simak bersama-sama artikel ini dan menjadi lebih mengenal tentang kekayaan budaya Indonesia.

Pengertian Bebasan

Menurut Wikipedia, bebasan (ꦧꦼꦧꦱꦤ꧀) adalah sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa yang bersifat kiasan, tetap, dan mengandung pengandaian. Ungkapan tersebut mengandaikan suatu keadaan atau sifat seseorang. Dengan kata lain, bebasan adalah ungkapan atau peribahasa yang memiliki makna tersirat dan digunakan untuk menggambarkan sifat atau karakter seseorang.

Tembung Bebasan, yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, lan ngemu surasa pepindhan. Pepindhan marang kahanan, sifat, lan watak manungsa.

Dalam definisi singkat ini, terdapat tiga elemen penting, yaitu ungkapan, pengandaian, dan keadaan atau sifat seseorang. Definisi tersebut mengindikasikan bahwa bebasan merupakan sebuah ungkapan yang mengandung pengandaian terhadap keadaan atau sifat seseorang.

Ungkapan adalah kumpulan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat diinterpretasikan secara harfiah dari makna masing-masing kata penyusunnya. Sebagai contoh, ungkapan “besar kepala” tidak dapat diartikan sebagai “ukuran kepala yang besar”. Sebaliknya, “besar kepala” dalam konteks ungkapan memiliki makna sifat sombong atau congkak.

Hal yang sama juga berlaku pada ungkapan dalam bahasa Jawa. Contohnya, ungkapan “abang-abang lambe” tidak dapat diartikan secara harfiah sebagai “pemerah bibir”. Sebaliknya, makna dari “abang-abang lambe” adalah bicara basa-basi.

Elemen penting kedua dari bebasan adalah pengandaian, yang dapat diartikan sebagai “seperti”. Pengandaian diberikan pada dua objek yang memiliki sifat yang sama. Sebagai contoh, ungkapan “keras kepala” dapat diartikan sebagai “kepala batu”. Di sini, sifat “keras” diandaikan dengan kekerasan sebuah batu.

Sementara itu, elemen penting terakhir dari bebasan adalah sifat seseorang. Ini merupakan perbedaan kunci antara bebasan dan saloka. Jika saloka lebih menekankan pada pengandaian orang kepada hewan atau benda, bebasan lebih menekankan pada pengandaian terhadap sifat atau karakter seseorang.

Ciri Ciri Bebasan

Tembung bebasan memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari tembung lain, yaitu:

  1. Memiliki arti kiasan yang mungkin tidak sesuai dengan arti sebenarnya.
  2. Bersifat tetap dan tidak dapat diubah.
  3. Mengandung pengandaian atau perumpamaan terhadap keadaan atau sifat seseorang.
  4. Tidak dapat dibalik atau diubah urutannya tanpa merusak makna yang terkandung di dalamnya.

Penggunaan Bebasan

Sama halnya dengan ungkapan dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bebasan juga dapat digunakan dalam berbagai situasi. Bebasan dapat digunakan dalam percakapan sehari-hari, sebagai bagian dari karya tulis seperti berita, cerita fiksi maupun non-fiksi, dan bahkan dapat dimasukkan ke dalam lagu.

Dalam pembuatan lagu, penggunaan bebasan telah mempengaruhi beberapa karya kesenian modern.

Seperti yang kita ketahui, maestro Campursari, Didi Kempot, merilis album bertajuk “King of Tembang Jawa” pada tahun 2002. Salah satu lagu dalam album tersebut berjudul “Abang Lambe”, yang menggunakan tembung bebasan sebagai bagian liriknya.

Tidak hanya itu, ada juga lagu campursari berbahasa Jawa yang populer berjudul “Lewung” yang diciptakan oleh seniman campursari, Maryantoko. Salah satu bait liriknya mengandung tembung bebasan: “Lir nguyahi segoro, datan biso ngluluhke atimu”. Lagu ini semakin populer ketika dinyanyikan oleh Nella Kharisma pada tahun 2017.

Terdapat juga lagu dangdut yang berjudul “Esuk Dele Sore Tempe” yang diciptakan oleh Tama Wijaya dan sempat populer pada tahun 2019. Lagu ini mengisahkan kekecewaan seorang wanita yang selalu dibohongi oleh pasangannya.

Tembung Bebasan Jawa lan Tegese

Berikut ini beberapa contoh tembung bebasan dalam bahasa Jawa beserta artinya dalam bahasa Indonesia.

1. Tembung Bebasan + Teges Awalan A

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf A :

  • Adhang-adhang tetese embun:
    Berharap pada sesuatu dengan hasil yang tidak pasti, seperti berharap pada tetes embun.
  • Adigang, adigung, adiguna:
    Mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepintaran. Ungkapan ini biasanya ditujukan pada orang yang sok.
  • Aji godhong garing (aking):
    Tidak memiliki nilai atau harga.
  • Ana catur mungkur:
    Tidak mau mendengarkan atau peduli terhadap pergunjingan.
  • Ana daulate ora ana begjane:
    Tidak mendapatkan kemuliaan atau keberuntungan meskipun sudah berusaha.
  • Ana gula ana semut:
    Tempat yang banyak rejekinya, pasti banyak yang datang.
  • Anak polah bapa kepradah:
    Tindakan anak menjadi tanggung jawab orang tua. Jika anak bermasalah, maka orang tua juga ikut terkena dampaknya.
  • Anggenthong umos (bocor/rembes):
    Orang yang tidak bisa menyimpan rahasia.
  • Angon mongso:
    Mencari waktu yang tepat untuk bertindak.
  • Angon ulat ngumbar tangan:
    Mencari kesempatan untuk mencuri atau berbuat kejahatan.
  • Arep jamure emoh watange:
    Ingin hasil yang enak tanpa mau berusaha.
  • Asu rebutan balung:
    Berebut barang yang remeh.
  • Asu belang kalung wang:
    Orang yang tidak berpendidikan tinggi tapi memiliki banyak harta.
  • Asu gedhe menang kerahe:
    Orang berpangkat tinggi memiliki kekuasaan yang besar.
  • Asu/ula marani gebuk:
    Sengaja menantang bahaya.
  • Ati bengkong oleh obor:
    Orang berniat jelek malah mendapat bantuan.
Baca juga:  Daftar Sasmitane Tembang Macapat Lengkap

2. Tembung Bebasan + Teges Awalan B

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf B :

  • Baladewa ilang gapite (jepit wayang):
    Kehilangan kekuatan dan kekuasaan, seperti halnya wayang Baladewa yang kehilangan jepitannya sehingga hanya menjadi selembar kulit yang lemas.
  • Banyu pinerang ora bakal pedhot (sigar):
    Perselisihan antar-saudara tidak akan menghilangkan hubungan kekeluargaan.
  • Bathang lelaku:
    Pergi sendirian menuju tempat yang berbahaya.
  • Bathok bolu isi madu (bolong telu):
    Orang dari kalangan bawah tapi memiliki banyak pengetahuan.
  • Blaba wuda:
    Karena terlalu dermawan, ia sendiri tidak memiliki apa-apa.
  • Bebek mungsuh mliwis:
    Orang pandai berhadapan dengan lawan yang sepadan.
  • Becik ketitik ala ketara:
    Baik atau buruknya seseorang pada akhirnya pasti akan terlihat.
  • Belo melu seton (malem minggu):
    Mengikuti tanpa tahu maksudnya.
  • Beras wutah arang bali menyang takere:
    Sesuatu yang sudah rusak tidak akan bisa kembali seperti semula.
  • Bidhung api rowang:
    Berpura-pura menolong tapi sebenarnya berniat membuat kerusuhan.
  • Balilu tan pinter durung nglakoni (bodho):
    Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang suatu hal, meskipun sering melakukannya, masih kalah pandai dengan orang yang memiliki pengetahuan, meski tidak pernah melakukannya.
  • Bubuk oleh leng:
    Orang yang berniat jahat akan menemukan jalan untuk mewujudkan niatnya.
  • Bung pring petung:
    Anak yang dewasa sebelum waktunya.
  • Buntel kadut, ora kinang ora udud:
    Orang yang bekerja secara borongan jarang mendapatkan bonus dalam bentuk makanan atau rokok.
  • Buru (mburu) uceng kelangan dheleg:
    Mencari sesuatu yang remeh tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
  • Busuk ketekuk, pinter keblinger:
    Orang bodoh ataupun pandai suatu saat sama-sama akan mengalami kesulitan.

3. Tembung Bebasan + Teges Awalan C

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf C :

  • Carang Canthel:
    Tidak diajak bicara tapi ikut nimbrung dalam pembicaraan.
  • Car-cor kaya kurang janganan:
    Bicara seenaknya tanpa berpikir panjang.
  • Cathok Gawel (Timangan Sabuk):
    Suka ikut campur pembicaraan orang lain.
  • Cebol Ngayuh Lintang:
    Keinginan yang mustahil untuk terlaksana.
  • Cecak Nguntal Cagak (Empyak):
    Keinginan/usaha yang tidak sebanding dengan kemampuannya.
  • Cedhak Celeng Boloten (Gupak Lendhut):
    Jika bersanding dengan orang yang buruk kelakuannya maka akan ikut terbawa.
  • Cedhak Kebo Gupak:
    Jika bersanding dengan orang yang buruk kelakuannya maka akan ikut terbawa.
  • Ciri Wanci Lelai Ginawa Mati:
    Kebiasaan buruk yang tidak bisa dihilangkan jika belum menemui ajal.
  • Cincing-cincing Meksa Klebus:
    Maksudnya/maunya berhemat tapi malah habis banyak.
  • Criwis Cawis:
    Suka mencela tapi juga suka member/membantu.
  • Cuplak Andheng-Andheng, Yen Ora Pernah Panggonane Bakal Disingkirake:
    Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus.

4. Tembung Bebasan + Teges Awalan D

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf D :

  • Dadiya Banyu Emoh Nyawuk, Dadiya Godhong Emoh Nyuwek, Dadiyo Suket Emoh Nyenggut:
    Saking jengkel/marahnya hingga tidak mau bertegur sapa lagi.
  • Dahwen Ati Open (Seneng Nacad):
    Mencela sesuatu tapi malah membenarkan hal lainnya yang sama persis.
  • Dandhang Diunekake Kuntul, Kuntul Diunekake Dandhang:
    Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk.
  • Desa Mawa Cara, Negara Mawa Tata:
    Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda.
  • Dhemit Ora Ndulit, Setan Ora Doyan:
    Semoga selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan yang merintangi. Sering digunakan sebagai jampi atau mantra penolak bala’.
  • Digarokake Dilukoke:
    Disuruh bekerja berat.
  • Didhadhunga Medhot, Dipalangana Mlumpat:
    Orang yang betekad bulat sehingga sulit untuk dihalangi.
  • Diwenehi Ati Ngrogoh Rempela:
    Diberi sedikit tidak mau malah minta yang lebih banyak.
  • Dom Sumuruping Mbanyu:
    Tindakan sembunyi-sembunyi untuk mengetahui rahasia.
  • Dudu Sanak Dudu Kadang, Yen Mati Melu Kelangan:
    Meskipun tidak ada ikatan darah, namun jika mengalami kesusahan bersedia membela.
  • Duka Yayah Sinipi, Jaja Bang Mawinga-Wingi:
    Orang yang marah sekali.
  • Dudutan Lan Anculan (Tali Memeden Sawah):
    Dua orang yang bersekongkol. Salah satunya pura-pura tidak tahu.
  • Durung Pecus Keselak Besus:
    Belum sukses tapi sudah memiliki keinginan yang macam-macam.

5. Tembung Bebasan + Teges Awalan E

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf E :

  • Eman-Eman Ora Keduman:
    Maunya ingin berhemat tapi pada akhirnya dia sendiri tidak mendapatkan bagian.
  • Emban Cindhe Emban Siladan (Slendang Iratan Pring):
    Pilih kasih / ora adil.
  • Embat-Embat Celarat (Klarap):
    Orang bekerja yang berhati-hati sekali.
  • Emprit Abuntut Bedhug:
    Perkara yang awalnya sepele menjadi besar.
  • Endhas Gundul Dikepeti:
    Kenyamanan yang masih ditambah dengan kenyamanan lain.
  • Endhas Pethak Ketiban Empyak:
    Orang berkali-kali mengalami musibah.
  • Enggon Welut Didoli Udhet:
    Tempatnya orang pandai yang dipameri kepandaian yang tidak seberapa.
  • Entek Ngamek Kurang Golek:
    Dimarahi habis-habisan.
  • Entek Jarake:
    Telah habis kekayaannya.
  • Esuk Dhele Sore Tempe:
    Orang yang tidak punya pendirian (plin-plan).

6. Tembung Bebasan + Teges Awalan G

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf G :

  • Gagak Nganggo Lar-e Merak:
    Orang jelata yang berlagak seperti orang kaya/berpangkat.
  • Gajah Alingan Suket Teki:
    Meski antara lahir dan batinnya berbeda, tapi suatu saat pasti akan terlihat.
  • Gajah (Nggajah) Elar:
    Semakin besar dan tinggi keinginannya.
  • Gajah Ngidak Rapah (Godhong Garing):
    Menceritakan keadaan sebenarnya.
  • Gajah Perang Karo Gajah, Kancil Mati Ing Tengahe:
    Pertikaian antara penguasa yang menyebabkan rakyat kecil menjadi korban.
  • Garang Garing:
    Orang yang kelihatannya kaya namun sejatinya kekurangan.
  • Gawe Luwangan Kanggo Ngurungi Luwangan:
    Berhutang untuk membayar hutang.
  • Gayuk-Gayuk Tuna, Nggayuh-Nggayuh Luput:
    Semua yang diharapkan tidak bisa terlaksana.
  • Gliyak-Gliyak Tumindak, Sareh Pakoleh:
    Meskipun bertindak perlahan-lahan, tapi maksud dan tujuannya tercapai.
  • Golek Banyu Bening:
    Berguru mencari pengetahuan yang baik.
  • Golek-Golek Ketemu Wong Luru-Luru:
    Maksudnya mau berhutang tapi malah dimintai hutang.
  • Gupak Pulute Ora Mangan Nangkane:
    Ikut bersusah payah tapi tidak bisa ikut merasakan hasilnya.
Baca juga:  Daftar Sasmitane Tembang Macapat Lengkap

7. Tembung Bebasan + Teges Awalan I

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf I :

  • Idu Didilat Maneh:
    Menarik janji yang sudah diucapkan.
  • Iwak Lumebu Wuwu:
    Orang yang tertipu dengan mudah.

8. Tembung Bebasan + Teges Awalan J

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf J :

  • (n)Jagakake Endhoge Si Blorok:
    Berharap pada sesuatu yang belum pasti adanya.
  • (n)Jajah Desa Milang Kori:
    Berpergian ke berbagai daerah.
  • Jalma Angkara Mati Murka:
    Mendapatkan musibah/kesulitan karena angkara murkanya sendiri.
  • (n)Jalukan Ora Wewehan:
    Gemar meminta tapi tidak pernah memberi.
  • Jati Ketlusupan Ruyung:
    Kumpulan orang baik yang dimasuki orang bejat.
  • Jaran Kerubuhan Empyak:
    Orang yang benar-benar kapok.
  • Jarit Lawas Ing Sampire:
    Punya kepandaian tapi tidak pernah digunakan/dimanfaatkan.
  • Jer Basuki Mawa Bea:
    Untuk mencapai suatu cita-cita membutuhkan dana.
  • Jujul Muwul:
    Perkara yang menambah masalah makin besar.
  • (n)Junjung Ngetebake/Ngebrukake:
    Pujian yang pada dasarnya bermaksud menghina/menjatuhkan (sebuah ironi).

9. Tembung Bebasan + Teges Awalan K

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf K :

  • Kacang ora ninggal lanjaran:
    Kebiasaan anak meniru orang tuanya.
  • Kadang konang:
    Hanya mau mengakui saudara yang kaya.
  • Kala cacak menang cacak:
    Semua pekerjaan yang baik harus dicoba sebisa mungkin.
  • Kandhang langit, bantal ombak, kemul mega:
    Orang yang tidak memiliki tempat tinggal (tunawisma).
  • Katepang ngrangsang gunung:
    Mempunyai keinginan besar yang mustahil untuk terwujud.
  • Katon kaya cempaka sawakul:
    Disukai banyak orang.
  • Kaya banyu karo lenga:
    Dua orang atau kelompok yang selalu berseteru.
  • Kakehan gludug kurang udan:
    Banyak bicara tapi tidak ada bukti/tindakan.
  • Kabanjiran segara madu:
    Mendapatkan keberuntungan yang sangat besar.
  • Kebat kliwat, gancang pincang:
    Tindakan yang tergesa-gesa tidak akan sempurna.
  • Kebo bule mati setra:
    Orang yang pandai tapi tidak dibutuhkan.
  • Kebo ilang tombok kandhang:
    Tidak dapat menemukan sesuatu meskipun sudah mencari dengan segala cara.
  • Kebo kabotan sungu:
    Terbebani dengan memiliki banyak anak atau tanggungan.

10. Tembung Bebasan + Teges Awalan L

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf L :

  • Ladak kecangklak:
    Orang yang angkuh/sombong mendapatkan kesulitan karena perilakunya sendiri.
  • Lahang karoban manis:
    Memiliki paras yang tampan/cantik dan berbudi luhur.
  • Lambe satumang kari samerang:
    Tidak mengindahkan nasehat meskipun disampaikan berkali-kali.
  • Lanang kemangi:
    Lelaki yang penakut.
  • Legan golek momongan:
    Mencari sengsara/susah meskipun sudah memiliki posisi yang mapan.
  • Lumpuh ngideri jagad:
    Mempunyai keinginan yang mustahil terwujud.

11. Tembung Bebasan + Teges Awalan M

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf M :

  • Maju tatu mundur ajur:
    Perkara yang membuat segalanya salah.
  • Matang tuna numbak luput:
    Segala cita-cita/usaha selalu meleset.
  • Mbuang tilas:
    Pura-pura tidak tahu dengan perbuatan buruk yang sedang dilakukan.
  • Meneng widara uleran:
    Terlihat baik dari luar tetapi hatinya buruk.
  • Menthung koja kena sembagine:
    Merasa memperdaya/menipu, tetapi sebenarnya dirinya yang diperdaya/ditipu.
  • Merangi tatal:
    Menyangkal hasil musyawarah yang sudah disepakati.
  • Mikul dhuwur mendhem jero:
    Menjaga nama baik/derajat orang tua.
  • Milih-milih tebu oleh boleng:
    Terlalu banyak memilih, tetapi pada akhirnya mendapatkan yang buruk.
  • Mrojol selaning garu:
    Terlepas dari bahaya.
  • Mubra-mubra mblabar madu:
    Selalu memiliki kecukupan.

12. Tembung Bebasan + Teges Awalan N

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf N :

  • Nabok anyilih tangan:
    Berbuat jahat dengan memakai orang lain.
  • Ngagar metu kawul:
    Menghasut orang supaya berbuat salah, tetapi yang dihasut tidak terpengaruh.
  • Ngajari bebek nglangi:
    Pekerjaan yang tidak berguna.
  • Ngalasake negara:
    Orang yang tidak patuh pada aturan negara.
  • Ngalem legining gula:
    Memuji kebaikan/ketajaman seseorang yang memang pandai/kaya.
  • Ngaturake kidang lumayu:
    Memberikan barang yang tidak berguna.
  • Nglungguhi klasa gumelar:
    Melakukan pekerjaan yang sudah disiapkan.
  • Ngontragake gunung:
    Orang biasa bisa mengalahkan orang penting, sehingga menimbulkan kehebohan.
  • Nguthik-uthik macan dhedhe:
    Menantang orang yang telah dapat menahan hawa nafsu/amarah/emosi.
  • Nguyahi segara:
    Memberi/menyumbang pada orang kaya yang tidak ada manfaatnya.
  • Nucuk ngiberake:
    Sudah diberi makan, tetapi masih membawa oleh-oleh pulang.
  • Nututi layangan pedhot:
    Mencari barang kecil yang telah hilang.
  • Nyangoni kawula minggat:
    Memperbaiki barang yang rusak.
  • Nyolong pethek:
    Selalu gagal dalam melakukan sesuatu.

13. Tembung Bebasan + Teges Awalan O

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf O :

  • Obah ngarep kobet mburi:
    Segala tindakan pemimpin selalu menjadi contoh bagi pengikutnya.
  • Opor bebek mentas awake dhewek:
    Lolos dari kesulitan yang diakibatkan oleh dirinya sendiri.
  • Ora ana banyu mili menduwur:
    Anak cenderung meniru orang tuanya.
  • Ora ana kukus tanpa geni:
    Tidak ada akibat tanpa sebab.
  • Ora gonjo ora unus:
    Orang yang buruk hati dan buruk rupa.
  • Ora mambu enthong irus:
    Tidak ada hubungan baik sebagai saudara maupun teman.
  • Ora tembung ora tawung:
    Mengambil barang orang lain tanpa izin.
  • Ora uwur ora sembur:
    Tidak mau ikut campur sama sekali.
  • Ora kinang ora udud:
    Tidak mendapatkan apa-apa.
  • Othak athik didudut angel:
    Bicara dengan penuh keyakinan, tetapi ketika dijalankan ternyata tidak bisa.

14. Tembung Bebasan + Teges Awalan P

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf P :

  • Palang mangan tandur:
    Diberi kepercayaan tetapi malah disalahgunakan.
  • Pandengan karo srengenge:
    Bermusuhan dengan penguasa.
  • Pandhitane antake:
    Dari luar terlihat suci/baik, tetapi hatinya buruk.
  • Pecruk (manuk kag magan iwak) tunggu bara:
    Diberi mandat/kepercayaan menjaga sesuatu yang jadi kegemarannya.
  • Pitik trondhol diumbar ing padaringan:
    Orang jahat yang diberi kepercayaan barang berharga, pada akhirnya hanya bisa menghabiskannya.
  • Pupur sadurunge benjut:
    Berhati-hati sebelum celaka/babak belur.

15. Tembung Bebasan + Teges Awalan R

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf R :

  • Rampek-rampek kethek:
    Mendekati hanya untuk membuat kerusakan.
  • Rawe-rawe rantas malang-malang putung:
    Semua barang yang menghalangi bakal disingkirkan.
  • Rebut balung tanpa isi:
    Perselisihan yang disebabkan oleh hal yang sepele.
  • Rindhik asu digitik:
    Ditugaskan menjalankan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.
  • Rupa nggendhong rega:
    Barang yang berkualitas bagus harganya mahal.
  • Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah:
    Jika hidup rukun maka akan hidup dalam damai, jika selalu bertikai pasti akan bercerai.
Baca juga:  Daftar Sasmitane Tembang Macapat Lengkap

16. Tembung Bebasan + Teges Awalan S

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf S :

  • Sabar sareh mesthi bakal pikoleh :
    Setiap tindakan harus dilakukan dengan sabar supaya sukses.
  • Sabaya pati, sabaya mukti :
    Kebersamaan yang akan terjalin sampai akhir hayat.
  • Sadumuk bathuk sanyari bumi :
    Perselisihan terus berlanjut hingga ajal tiba.
  • Sandhing kebo gupak :
    Berpaling ke orang jahat akan mempengaruhi perilaku kita.
  • Satru mungging cangklakan :
    Musuh yang sebenarnya masih saudara.
  • Sadhakep awe-awe :
    Sudah meninggalkan perilaku buruk, tetapi masih ingin mengulanginya lagi dalam batin.
  • Sembur-sembur adus, siram-siram bayem :
    Dapat terwujud dengan adanya dukungan banyak orang.
  • Sepi ing pamrih, rame ing gawe :
    Melakukan suatu pekerjaan tanpa pamrih apapun.
  • Sing sapa salah bakal seleh :
    Orang yang melakukan kesalahan akan selalu bisa dikoreksi.
  • Sluman slumun slamet :
    Walau kurang berhati-hati, masih diberikan keselamatan.
  • Sumur lumaku tinimba, gong lumaku tinabuh :
    Setiap tindakan pasti memiliki konsekuensi yang harus dihadapi.

17. Tembung Bebasan + Teges Awalan T

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf T :

  • Tebu tuwuh socane :
    situasi yang sudah rapih, bisa hancur karena ada yang membuat kerusakan.
  • Tega larane ora tega patine :
    walaupun terpaksa melihat penderitaan, tetap memberikan bantuan.
  • Tekek mati ing ulone :
    menemukan kesulitan yang disebabkan oleh tindakan sendiri.
  • Tembang rawat-rawat, ujare mbok bakul sunambiwara :
    kabar yang belum tentu kebenarannya.
  • Timun jinara :
    sangat mudah.
  • Timun mungsuh duren :
    orang lemah yang melawan orang kuat, pasti kalah.
  • Timun wungkuk jaga imbuh :
    orang bodoh hanya dibutuhkan dalam keadaan terdesak.
  • Tinggal glanggang colong playu :
    meninggalkan tempat yang berbahaya atau berdosa.Tulung (nulung) menthung :
    bantuan yang seolah-olah membantu, tetapi sebenarnya merugikan.
  • Tumbak cucukan :
    orang yang suka memicu pertengkaran.
  • Tuna sathak bathi sanak :
    kehilangan harta tapi memperoleh saudara.
  • Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati :
    kejahatan merajalela, sedangkan kebaikan jarang ditemukan.

18. Tembung Bebasan + Teges Awalan U

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf U :

  • Ucul saka kudangan:
    Terlepas dari genggaman. Maksudnya adalah sebuah kesempatan yang terlepas begitu saja.
  • Ulat madhep ati manteb:
    Sudah bulat tekadnya.
  • Undaking pawarta, sudaning kiriman:
    Biasanya sebuah berita itu berbeda dari kenyataan yang terjadi.
  • Ungak-ungak pager arang:
    Kelakuan/tindakan yang memalukan.

19. Tembung Bebasan + Teges Awalan W

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf W :

  • Rasa sayang tanpa keberanian:
    ingin membantu tapi malah membuat kesulitan
  • Sudah terlambat:
    sudah banyak kesalahan yang terjadi
  • Dari awal hingga akhir:
    sejak kecil hingga dewasa.

20. Tembung Bebasan + Teges Awalan Y

Berikut adalah beberapa contoh tembung bebasan jawa lengkap dengan awalan huruf Y :

  • Yitna yuwana mati lena :
    Siapa yang berhati-hati akan selamat, yang ceroboh akan celaka.
  • Yiyidan mungging rampadan :
    Dulu dia adalah orang jahat/buruk, tetapi sekarang telah menjadi orang yang baik/alim.
  • Yuwana mati lena :
    Orang baik juga bisa celaka jika kurang berhati-hati.
  • Yuyu rumpung mbarong ronge :
    Mempunyai rumah besar/mewah namun sebenarnya miskin.

Contoh Kalimat Menggunakan Bebasan

Bebasan Jawa Lengkap, Biasanya dalam soal uraian, kita akan diminta untuk membuat kalimat yang menggunakan bebasan padinan. Padinan sendiri artinya keseharian. Jadi, maksudnya, bebasan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh kalimatnya.

  1. “Bu, ora perlu gawa oleh oleh akeh menyang omahe Pak Basuki, aja sok nguyahi segara.“
  2. Sak tenane, Rudi kae ora mambu enthong irus karo keluargaku, nanging amarga yatim maleh dijupuk anak saiki.
  3. Slogan rukun agawe santosa, crah agawe bubrah pancen pantes gawe desa iki.
  4. Polisi ngakoni yen tersangkane pancen sempet mbuwang tilas, kabur menyang Jakarta.
  5. Jane wetonmu apa ta Bud, kok sering ketula tula ketali?

Penutup

Bebasan Jawa Lengkap adalah sebuah perayaan yang penuh dengan kegembiraan dan semangat kebebasan. Dalam momen ini, kita semua dapat merayakan keberagaman dan kebebasan yang telah kita perjuangkan sejak lama.

Perayaan Bebasan Jawa Lengkap memberi kita kesempatan untuk merayakan kebebasan bersama-sama, tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan budaya. Kita dapat merayakan kebebasan untuk berekspresi, berbicara, dan berpikir secara bebas, serta untuk mengejar impian kita dengan tekad dan semangat yang tinggi.

Melalui Bebasan Jawa Lengkap, kita dapat memperingati sejarah perjuangan bangsa kita untuk mencapai kemerdekaan, serta untuk memperjuangkan hak-hak asasi manusia yang setara dan adil. Kita dapat belajar dari pengalaman masa lalu, dan merayakan kemajuan yang telah kita capai dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Mari kita rayakan Bebasan Jawa Lengkap dengan semangat yang tinggi, dan terus memperjuangkan kebebasan dan keadilan bagi semua. Semoga perayaan ini menjadi momentum yang memperkuat persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa, serta memperkuat tekad untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Merdeka!

administrator

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Bebasan Jawa Lengkap : Pengertian dan Contoh kalimat yang dipublish pada Februari 21, 2023 di website Zinergi.id

Artikel Terkait

Leave a Comment